Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.- Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
Kelompok adalah suatu kolektif yang terdiri atas berbagai organisme
dimana eksistensi semua anggota sangat penting untuk memuaskan berbagai
kebutuhan individu. Artinya, kelompok merupakan suatu alat untuk
mendapatkan berbagai kebutuhan individu. Individu menjadi milik kelompok
karena mereka mendapatkan berbagai kepuasan ssebaik mungkin melalui
organisasi yang tidak dengan mudah mereka dapatkan melalui cara lainnya
(Cartwright & Zander, 1971: 20).
Kelompok merupakan suatu kumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain
secara teratur dalam suatu periode tertentu, dan merasakan adanya
ketergantungan diantara mereka dalam rangka mencapai satu atau lebih
tujuan bersama. - Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001
Jenis-jenis Kelompok
Kelompok dapat dibedakan berdasarkan
klasifikasinya. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan dalam
lingkungan organisasi atau perusahaan, maka ada jenis kelompok formal
dan kelompok non-formal.
Kelompok formal adalah sub unit sah dari
organisasi yang telah ditetapkan oleh anggaran dasar atau suatu
ketetapan management. Jadi kelompok ini sengaja dibentuk untuk memenuhi
tugas yang nyata guna mendukung tugas organisasi.
Kelompok non-formal adalah kelompok yang
muncul sebagai upaya pemenuhan kebutuhan individu dengan mengembangkan
tata hubungan dengan anggota lain dalam organisasi. Kelompok informal
hanya dapat terbentuk apabila lokasi fisik anggota-anggotanya, sifat
pekerjaan, dan jadwal kerja memungkinkan untuk terbentuknya kelompok.
Oleh karena itu kelompok informal muncul dari kombinasi antara
faktor-faktor formal dan kebutuhan manusia sebagai anggotanya. Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001
Fungsi-fungsi Kelompok.
Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi
menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan
individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan
tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar untuk
dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan
gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan
kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan
keputusan yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang
didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan
kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan
persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk
mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan
memelihara harga diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan sosial
melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan perspektif, dan
konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan
sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan. Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001
Ciri-ciri utama kelompok
Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan (empat) cirri kelompok yaitu :
- Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang
menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya kea rah tujuan yang
sama.
- terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan
yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh
karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta
struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai
tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang
kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai
terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
- Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan
terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat
laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan.
Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang
termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
- Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman
tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan
kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok.
Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur
pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas
bagi kelompoknya itu
Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001
Pengalaman berkelompok : Saya pernah berorganisasi dalam sebuah wadah di sekolah yaitu OSIS sewaktu SMP dan juga tergabung dalam sebuah organisasi Corporation sewaktu SMA.
Di dalam sebuah organisasi kita diajarkan bagaimana cara untuk bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik hingga tujuan yang dicita-citakan tercapai. Kita juga harus bisa bertanggung jawab atas tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawab kita selama di organisasi tersebut. Yang tidak kalah pentingnya adalah adanya pengertian satu sama lain antar anggota organisasi agar tidak mudah terjadi konflik dalam sebuah perbedaan visi dan misi.
HAMBATAN-HAMBATAN DALAMORGANISASI
1. Unit-unit dalam organisasi / organisasi lain memiliki penilaian
yang berlebihan tentang kehebatan( diri mereka) atau kesombongan dari
unit-unit sehingga merasa tidak perluorang lain dan ini harus dihindari.
2. Kekhawatiran/ketakutan dari unit-unit tersebut jika sumberdaya
mereka digunakan dan unitlain dengan kata lain rugi jika sumber daya
digunakan oleh orang lain.
3. Adanyakonflik di antara unit organisasi. Konflik kepemimpinan /
pegawai . Konflikterbukan adalah semua orang tau dan konflik tertutup
adalah menghambat oranglain untuk melaksanakan kegiatannya. jika sering
terjadi konflik maka koordinasitidak akan tercipta. peran-peran
koordinasi rapat kerja, pemantauan bersama,pertukaran informasi, dan
saling berkunjung. Koordinasi dalam organisasi harusada agenda yang
jelas di tinak lanjuti dengan jadwal dan disepakati bersama.
PERMASALAHAN
ETIKA DALAM ORGANISASI
Ini adalah
salah satu contoh yang terjadi dalam timbulnya permasalahan dalam organisasi
itu sendiri. Masalah etika selalu timbul dalam situasi yang melibatkan orang
lain, tetapi seringkali organisasi lebih banyak menyoroti masalah etika ini
daripada pihak – pihak lainnya. Pelanggaran terhadap etika yang telah diterima
secara umum merupakan masalah yang harus diwaspadai dalam organisasi. Charles
Saxon, kartunis majalah The New Yorker, menerbitkan serial kartun bisnis
berjudul “ kejujuran adalah salah satu kebijakan yang lebih baik”, yang
menyinggung mengenai masalah etika dalam organisasi bisnis diperlukan, dan mungkin
bermanfaat bagi kita untuk mempelajari beberapa masalah etika dalam konteks
pembuatan keputusan mengenai pekerjaan dalam organisasi.
Masalah
etika dalam organisasi dikelompokkan menjadi 2 bagian, seperti yang saya kutip
dari blog aaipoel.wordpress.com :
- Mengenai praktik organisasi di
tempat kerja
- Rasa
hormat, martabat, dan kebebasan perorangan. Masalah ini berhubungan dengan
cara organisasi memperlakukan anggotanya. Dari sudut pandang sebagian
besar anggota oraganisasi, kepentingan organisasi didahulukan dan
kepentingan anggota dijadikan yang paling akhir.
- Kebijakan
dan praktik personel. Masalah ini berkenaan dengan etika kepegawaian,
pemberian gaji, kenaikan pangkat, pendisiplinan, pemberhinetian dan
masalah pension anggota organisasi. Kewajiban umum organisasi adalah
berlaku adil pada anggota organisasi yang prospektif disetiap jenjang
karirnya.
- Keleluasaan
(privacy) dan pengaruh terhadap keputusan pribadi. Perjanjian eksplisit dan
implisit antara pegawai dengan organisasi yang memperkerjakan mereka,
memberi peluang kepada organisasi untuk memperhatikan faktor – faktor yang
secara jelas mempengaruhi prestasi kerja pegawai. Namun masalah etika
muncul bila organisasi menaruh perhatian khusus pada masalah kehidupan
pribadi anggotanya yang tidak secara langsung mempengaruhi prestasi kerja
mereka dalam organisasi, misalnya segala sesuatu yang terjadi selama cuti
yang mungkin mempengaruhi citra organisasi, keikutsertaan dalam masalah –
masalah publik seperti kegiatan masyarakat dan organisasi pelayanan, kontribusi
pada badan – badan amal, dan keterlibatan dalam kelompok kegiatan politik.
- Mengenai keputusan perseorangan
Ini akan terjadi apabila seseorang baik dari tingkat atasan atau bagian
terpenting dalam suatu organisasi mengambil suatu keputusan yang sepihak tanpa
mendiskusikannya terlebih dahulu. Permasalahan yang akan timbul diantaranya
ketidakpercayaan antar anggota didalam organisasi sehingga menimbulkan
perpecahan dalam organisasi.
PERMASALAHAN DALAM KOORDINASI ANTAR ORGANISASI BAIK INTERNAL MAUPUN
EKSTERNAL
- Koordinasi
dalam Program kerja
Permasalahan ini bahkan terkadang
muncul pada sebuah organisasi yang sudah mapan dan memiliki pengalaman. jika
tidak ada koordinasi antar anggota organisasi maka sering kali menyebabkan
kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah
program.
Kekacauan tersebut dapat terjadi
ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang
seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut
akan menimbulkan terjadinya ketidakseimbangan dalam pelaksanaan tugas kerja
karena disaat ada anggota yang mengerjakan tugas, yang lain mengalami
kekosongan pekerjaan. Hal tersebut tentunya yang tidak diinginkan terjadi dalam
sebuah organisasi, bahkan oleh yang sudah mapan sekalipun.
- · Koordinasi
antar Pimpinan
Parahnya lagi, koordinasi yang buruk
dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula. Komunikasi yang buruk antar
pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat pada program-program selanjutnya.
Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah paham.
Seperti yang saya kutip dari tulisan
Juanita, SE, M.Kes. ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi.
Pandangan tradisional mengatakan bahwa konflik hanyalah merupakan gejala
abnormal yang mempunyai akibat-akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan.
Pendapat tradisional ini dapat diuraikan sebagai berikut :
- Konflik hanya merugikan organisasi, karena itu harus dihindarkan dan
ditiadakan.
- Konflik ditimbulka karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam
kepemimpinan.
- Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen
tingkat yang lebih tinggi.
Sedangkan pandangan yang lebih maju
menganggap bahwa konflik dapat berakibat baik maupun buruk. Usaha penanganannya
harus berupaya untuk menarik hal-hal yang baik dan mengurangi hal-hal yang
buruk. Pandangan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
- Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari interaksi
organisasional dan dapat diatasi dengan mengenali sumber-sumber konflik.
- Konflik pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan sistem organisasi
- Konflik diselesaikan dengan cara pengenalan sebab dan pemecahan masalah.
Konflik dapat merupakan kekuatan untuk pengubahan positif di dalam suatu
organisasi.
Sumber : http://imamfahruzisulistyono.blogspot.com/2011/10/permasalahan-dan-solusi-dalam.html
SOLUSI PENANGANAN KONFLIK DALAM ORGANISASI
Masih dari tulisan yang saya kutip dari Juanita, SE, M.Kes, berikut
adalah solusi dalam penanganan konflik maupun permasalahan dalam organisasi
- Mengevaluasi
pihak yang terlibat
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui
pihak-pihak yang terlibat. Kita dapat mengidentifikasi kepentingan apa saja
yang mereka miliki, bagaimana nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan
apa perasaan mereka atas terjadinya konflik. Kesempatan kita untuk sukses dalam
menangani konflik semakin besar jika kita meliha konflik yang terjadi dari
semua sudut pandang.
- Identifikasi
sumber masalah
Sumber konflik sebaiknya dapat teridentifikasi sehingga sasaran
penanganannya lebih terarah kepada sebab konflik.
- Mengetahui
pilihan penyelesaian atau penanganan konflik yang ada dan memilih yang
tepat.
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam
penanganan konflik :
A. Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan
kepentingan sendiri diatas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa
sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat,
kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya
perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-win solution) akan terjadi
disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang
berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan-bawahan,
dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas
kepentingan bawahan.
B. Menghindari
konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu
pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat
tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menag kalah terjadi
lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak
mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak
kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus
kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih
memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
C. Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan
beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi
konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan
jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap
menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut. Pertimbangan antara kepentingan
pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini.
D. Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua
belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan
baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian
kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution)
E. Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menag dengan
saling bekerja sama
Cara pemecahan masalah itu sendiri
tergantung seberapa kreatifkah kita menyikapi masalah, dan bagaimana mengambil
cara yang terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Sayangnya, pilihan pertama
yang mereka ambil seringkali bukanlah solusi terbaik. Secara tipikal,
dalam pemecahan masalah, kebanyakan orang menerapkan solusi yang kurang dapat
diterima atau kurang memuaskan, dibanding solusi yang optimal atau yang ideal
(Whetten & Cameron, 2002). Pemecahan masalah yang tidak optimal ini, bukan
tidak mungkin dapat memunculkan masalah baru yang lebih rumit dibandingkan
dengan masalah awal.
Sumber : http://imamfahruzisulistyono.blogspot.com/2011/10/permasalahan-dan-solusi-dalam.html
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
http://ichwanmuis.com/?p=1001
http://imamfahruzisulistyono.blogspot.com/2011/10/permasalahan-dan-solusi-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar