Sabtu, 24 November 2012

Resensi Novel

5cm


Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : Grasindo
Terbit : 2007
Total Halaman : 381
Bahasa : Indonesia
File Type : DJVU
Harga : Rp 60.000


Sinopsis : 
Lima sahabat telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Mereka adalah Arial yang paling tampan, Riani sebagai satu-satunya wanita dalam kelompok itu, Zafran yang berlagak seperti seorang penyair, Ian yang paling subur badannya, dan Genta yang dianggap sebagai leader dalam kelompok itu. Kegemaran mereka adalah mengeksekusi hal-hal yang tidak mungkin dan mencoba segala hal, mulai dari kafe paling terkenal di Jakarta, sampai nonton layar tancap. Semuanya penggemar film, dari film Hollywood sampai film yang nggak kelas kecuali film India karena mereka punya prinsip bahwa semua persoalan di dunia atau masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi bukan dalam bentuk joget.

Suatu saat, karena terdorong oleh rasa bosan di antara satu dan yang lain, mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Selama tiga bulan berpisah itulah telah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan yang penuh dengan keyakinan, mimpi, cita-cita, dan cinta. Sebuah perjalanan yang telah mengubah mereka menjadi manusia sesungguhnya, bukan Cuma seonggok daging yang bisa berbicara, berjalan, dan punya nama.

Penilaian :
Novel karangan Donny Dhirgantoro ini memberikan kepada para pembaca suatu ajakan untuk lebih mencintai tanah air yang kaya ini. Penggambaran tokoh-tokoh utama dalam cerita ini cukup spesifik membuat pembaca seolah-olah kenal dengan mereka. Walaupun konflik dalam cerita ini kurang, tetapi cerita ini merupakan cerita yang bagus karena ringan dan mudah dipahami. Didalam cerita ini banyak terdapat lirik-lirik lagu mancanegara sehingga jika tidak semua pembaca tahu bagaimana lagu dari lirik tersebut. Meskipun begitu, cerita ini diselingi dengan kata-kata dan kalimat yang dapat menunjukkan kepada para pembaca bagaimana makna hidup itu dan bagaimana kita menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Meskipun dalam novel ini tidak diterangkan apakah cerita didalamnya itu bersifat nyata secara keseluruhan atau hanya fiksi tetapi cerita ini telah mampu menghanyutkan pembacanya kedalam sebuah kisah yang bermanfaat bagi seorang manusia.

 

Sumber : http://1freedownloadebook.blogspot.com/2012/03/donny-dirghantoro-5-cm.html

Selasa, 06 November 2012

Secarik Kertas Perpisahan

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu, karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti.
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati. Hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu, sayang. Namun tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih terbaik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya.
Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku.
Selamat jalan, calon bidadari surgaku.
-BJ. Habibie-

Minggu, 04 November 2012

The Last Three Letters

Dearest love I hope this message finds you well  
As these endless thoughts drip from my soul 
Every single word secretly paints a fairytale 
Of when we will melt into one
 
Eyes forfeit sight to the pain 

Cold scalpel's steel whispers tear at my very core
As I cling to my memories of you
I am so scared, so scared, I need you with me
 
Were the last words That I wrote for you enough to tell you 

That in my death the light that shone  
Through my painful darkness  
Was a blinding vision of your eternal smile?
It's me again Is it me or am I wrong to be concerned? 

Will the beauty of your pen Ever cross my eyes again? 
Was this all a lie? Why?
 
Were the last words That I wrote for you enough to tell you 

That in my death the light that shone  
Through my painful darkness 
Was a blinding vision of your eternal smile?
Make it stop 

Make this pounding in my head stop  
Fill my lungs with air, give me one more day  
To make her dreams come true
 
She understands right?  

That I'm not coming back  
She understands right? 
That I'm not coming back
Make it stop, make the pounding stop  

I'm not coming back 
I'm not coming back  
I'm not coming back
I don't know what happened 

Who would have thought 
My life would end up like this?
I never even got the chance  

To see her face or to touch her hair 
And now it's too late
I didn't mean to hurt her  

Not hurt her like this 
I can't feel my legs 
I can't feel my legs 
And I can't even cry
How could someone die like this? 

Who would have thought 
My life would end up like this
 

If my words ever reach you 
I'll assume you don't care  
Never knew that silence could cut 
So deep or that you could twist the blade
Now I curse all of your beautiful lies  

I love you and goodbye
Were the last words That I wrote for you enough to tell you  

That in my death the light that shone  
Through my painful darkness  
Was a blinding vision of your eternal smile?
Cold scalpel's steel 

Whispers tear at my very core as I cling to my memories of you

-Alesana

Kamis, 25 Oktober 2012

To be loved

Woman was created from the ribs of a man,
not from his head to be above him...
Nor from his feet to be walk upon him..
But from his side to be equal,
near to his arm to be protected
and close to his heart to be loved..


Love is like a sand in the hand....the more you keep it, the more you loose it.

Tragedy Lantai 6

Pada hakikatnya Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yang paling mulia. Dengan kodrat atau derajat paling tinggi diantara makhluk-makhluk lainnya. Sebagai seorang manusia, saya percaya akan adanya makhluk lain selain kita yang mungkin sebagian manusia lainnya tidak percaya akan keberadaan makhluk tersebut.
Makhluk ini seringkali dikenal atau disebut sebagai makhluk halus karena wujudnya yang kadang tak terlihat namun dapat dirasakan keberadaannya. Atau seringkali dengan tidak sengaja menampakan wujudnya yang menurut beberapa manusia yang pernah melihat sangatlah tidak indah untuk ditangkap oleh indera penglihatan. Cerita ini akan berlanjut akan kejadian yang baru beberapa hari belakangan ini saya dan teman-teman saya rasakan. Entah boleh percaya, boleh juga tidak.

Kisah ini berawal pada hari Rabu lalu, tepatnya tanggal 24 Oktober 2012. Kejadian ini mengambil lokasi di gedung kampus tempat saya menyelesaikan tingkat pendidikan akhir sebagai mahasiswa. Pada saat itu tepat satu jam setelah tengah hari bolong, matahari sedang gencarnya menyinari setiap sudut-sudut muka bumi. Pukul 13.00 satu jam setelah selesai saya dan teman-teman saya istirahat makan siang. Pada hari itu kami tidak seharusnya berada di gedung kampus yang biasanya kami tempati, karena adanya workshop maka kami semua harus mengambil lokasi di gedung 4. Gedung 4 ini terdiri dari 6 tingkatan lantai menjadi patokan lantai 1 sebagai lantai dasarnya. Dikarenakan ruangan workshop saya berada di lantai 3, maka saya dan teman-teman memutuskan untuk naik lift, terlalu lelah jika saya dan teman-teman harus naik tangga.
Akhirnya kami memutuskan untuk naik lift. Sebelumnya saya beri penjelasan bahwa tiap-tiap lift memiliki kapasitas maksimal orang yang ada didalamnya. Lift yang saya naiki ini berkapasitas sekitar 13-14 orang. Waktu itu lift menampung sekitar 11 orang yaitu Jojo, Tamay, Rama, Sasa, Enjang, Bayu, Esa, Rio, Nita, Adit, dan termasuk saya. Secara logika masih sisa 1 atau 2 orang lagi yang dapat ditampung oleh lift karena jika kelebihan berat lift ini enggan untuk menutup pintunya serta akan berbunyi dan mengeluarkan tulisan OVERLOAD.
Mulailah kami menaiki lift ini dan Rama yang pada saat itu paling dekat dengan tombol angka mengadukan jarinya pada tombol angka lift. Seharusnya dia memencet tombol 3 sebagai lantai yang kami tuju, namun entah kenapa dia menyertakan tombol 6 yang juga dipencetnya. Lift pun berjalan dengan lancarnya menaiki tiap lantai dengan segala keheningan dan guncangannya. DINGG!! Bunyi ini menandakan lift telah sampai pada lantai yang dituju, kami sudah sampai di lantai 3, namun anehnya kami semua tidak ada yang mau turun di lantai 3 padahal ruangan workshop kami berada di lantai tersebut. Saya mengambil alasan mungkin karena kami semua penasaran dengan apa yang ada di lantai 6 dan ingin sekali melihatnya. Pintu lift pun tertutup kembali, dan kami kembali berlanjut naik....lantai 4....lantai 5....DINGG!! Lift pun kini terhenti di lantai 6, perlahan pintu lift mulai terbuka, ketika pintu lift sudah terbuka penuh kami semua dikagetkan oleh suatu hal dimana kami tidak bisa keluar ke lantai 6 karena seperti ada pintu kayu yang terkunci di lantai 6 ini yang seolah menandakan bahwa lantai 6 ini tidak boleh disinggahi. Dengan kata lain setelah pintu lift terbuka ada pintu kayu lain yang menutup akses kami untuk turun di lantai 6.
Baiklah....seketika itu juga kami semua memutuskan untuk segera turun dan meluncur kembali ke lantai 3. Namun apa yang terjadi selanjutnya adalah diluar akal pikiran manusia, hal ini sangat sulit dicerna dan diterima oleh logika sekalipun. Ketika Rama ingin memencet tombol 3 kembali sebagai lantai tujuan, tiba-tiba lift pun enggan beranjak turun, pintu lift pun seakan tidak ingin bergerak tertutup. Dan pada saat itu terdengar suara TOOOOTTT!! Disertai tulisan 'OVERLOAD' yang menandakan lift tiba-tiba berkapasitas penuh dan tidak dapat digunakan sebelum kapasitas lift itu dikurangi untuk dapat berfungsi kembali.
Disinilah keganjilan menghinggapi setiap celah-celah otak saya, entah mengapa lift tidak mau menutup pintunya dan menolak karena alasan OVERLOAD padahal ketika kami naik tadi dengan jelasnya kapasitas kami masih cukup untuk menggunakan lift ini. Dan hitungan jumlah orangnya pun belum mencapai batasan kapasitas yang ditentukan. Seketika semua yang ada di dalam lift pun panik karena bunyi yang ditimbulkan oleh lift terus menerus TOOOOOT!! TOOOOOTT!! TOOOOOT!! yang menandakan OVERLOAD dan lift tidak mau bergerak turun. Beberapa teman saya sudah ada yang mulai ketakutan dan cemas, Sasa yang badannya besar dengan wajahnya yang ke-bapak-an berpelukan dengan Bayu yang wajahnya lucu seperti komedian ternama, Komeng. Mereka berdua ketakutan dan berpelukan. Kami semua terjebak sekitar 6-9 menit di dalam lift, entah mengapa waktu berjalan sangat lambat sekali. Tapi saya mencoba untuk tidak panik, saya coba untuk menggedor pintu kayu yang menjadi pembatas keluar menuju lantai 6, karena siapa tahu ada orang diluar sana yang dapat mendengar suara kami dan membukakan pintu kayu tersebut.
Namun usaha saya sia-sia. Enjang pun menyarankan untuk meninggalkan beberapa tas diantara sela-sela pintu lift dan pintu kayu, dengan tujuan agar lift yang kami naiki berkurang beban angkutnya. Namun kami semua menolak ide yang kurang brilliant tersebut. Hehehee....
Tak kehabisan akal, Rio tiba-tiba menyarankan layaknya sang pahlawan siang hari untuk turun dari lift dan menunggu diantara sela-sela pintu lift dan pintu kayu pembatas lantai 6. Namun Rio mengajak saya untuk menemani nya turun dan menunggu di sela-sela yang sempit itu. Saya pun langsung dengan tegas menolak ajakan Sang Pahlawan. Saya berpikir ogah karena belom tentu ketika lift sudah berhasil turun ada orang lain lagi yang bersedia naik lift kembali menjemput kami berdua ke lantai 6. Belum lagi suasana mistis yang dirasakan. Saya juga masih mau menyelesaikan PI dan skripsi saya nanti!
Akhirnya Jojo dengan segala kejeniusannya yang bersifat mendadak mulai mencoba memancing sensor pada pintu lift agar tertutup, dengan cara mengeluarkan setengah badan dan perlahan-lahan mulai masuk kembali ke dalam lift. Berhasil!! pintu pun akhirnya tertutup secara perlahan namun ketika ingin menutup penuh lift pun kembali berbunyi TOOOOOTTT!! OVERLOAD! seketika itu juga kami semua merasa panik kembali karena usaha yang barusan saja dikira berhasil ternyata gagal kembali. Hahahhaa...
Suasana semakin tidak karuan dan mulai panas. Namun Jojo tidak menyerah begitu saja, dia masih mencoba cara yang tadi agar pintu lift dapat tertutup, karena pada dasarnya kami yakin cara itu bisa dilakukan. Tapi apa mau dikata cara tersebut kembali gagal, pintu selalu hampir saja menutup penuh sebelum pada akhirnya terbuka kembali dan mengeluarkan suara TOOOOOOT!! OVERLOAD.
Jojo mencoba 2 sampai 3 kali cara yang sama dan gagal. Saya masih penasaran dan percaya cara ini akan berhasil, yang nantinya akan membawa kami turun ke lantai 3 dengan aman. Saya pun juga mencoba menirukan caranya Jojo, mengeluarkan setengah badan saya kemudian pintu tertutup perlahan dan saya kembali memasukkan setengah badan saya dan......... TOOOOOOT!! OVERLOAD, pintu lift terbuka kembali. Kami hampir pasrah di dalam sana. Namun saya terus mencobanya kembali. Percobaan kedua tetap gagal. Dan di percobaan yang ketiga.....saya mengeluarkan hampir seluruh badan saya kemudian pintu lift mulai tertutup perlahan dan saya masuk kembali kedalam lift pelan-pelan dengan tidak menimbulkan goncangan, dan pada akhirnya........Tek! BERHASIL!! Wajah-wajah sumringah pun mulai hinggap pada diri saya dan teman-teman saya menggantikan kepanikan yang sebelumnya timbul dan menguasai. Lift pun turun ke lantai 3, setelah kami semua sampai di lantai 3 dengan segera kami berebut lari keluar lift. Hahahaa..
Lucunya kami semua bisa tertawa sesaat setelah lift berhasil turun, sungguh keadaan yang kocak namun menegangkan. Yang pada akhirnya kami semua belajar untuk tidak main-main dengan lift itu lagi. Dan beberapa dari teman saya pun trauma dan enggan naik lift lagi esok harinya. Hahahaha..

Kejadian tersebut sungguh diluar akal sehat dan logika manusia. Lift yang awalnya berjalan dan naik dengan lancar tiba-tiba tidak bisa turun dari lantai 6, padahal jumlah orang yang ada di dalamnya masih tetap sama.
Adakah makhluk lain yang mencoba masuk pada saat itu ? Benarkah keberadaan mereka bisa dirasakan ? Dan apakah mereka benar-benar ada ?


Percayalah...

Minggu, 14 Oktober 2012

Dua Hari Semalam di Puncak

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kisah perjalanan liburan saya bersama teman-teman saya ke Puncak. Kami memulai perjalanan sewaktu kami sedang libur akhir semester lalu, bersama dengan kelima teman saya, yaitu Bayu, Jojo, Rama, Erky, dan Rio.

Cerita ini bermula ketika kami pada awalnya memang sudah berencana untuk mengisi beberapa hari liburan. Hitung-hitung sembari membuang kepenatan setelah selesai aktivitas perkuliahan di semester sebelumnya.
Sebenarnya ada beberapa dari teman kami yang berencana untuk ikut serta, namun karena satu dan lain hal mereka berhalangan untuk ikut berlibur.
Setting waktu dan lokasi bermula di Kampus E Gunadarma pada bulan Agustus lalu, saya agak lupa persisnya tanggal berapa.
Saya dan kelima teman saya berkumpul di kampus kira-kira pukul 11.00 siang sebelum berangkat. Setelah kami semua berkumpul, kami bersiap untuk memulai perjalanan ke Puncak. Kami berangkat mengendarai sepeda motor. Tepatnya dengan 3 buah sepeda motor dengan 1 motor berboncengan 1 orang.
Kami mengambil rute melalui Jl. Raya Bogor dengan alasan lebih dekat daripada harus lewat jalan lain. Kami benar-benar menikmati perjalanan kali ini, disebabkan oleh jalanan yang tidak terlalu macet, namun tetap saja sinar matahari yang menyengat kami berlima dalam perjalanan. Tak banyak yang bisa diceritakan selama perjalanan sewaktu sebelum sampai Kota Bogor, karena lokasi jalannya yang kurang begitu memanjakan mata. Namun itu semua berubah ketika kami sudah mencapi Kota Bogor. Kota ini terasa begitu asri dan sejuk. Kami meneruskannya hingga akhirnya kami memasuki kawasan Puncak. Disini udara sudah terasa begitu segar dan sejauh mata memandang yang kami lihat hanyalah hamparan kebun teh dan rumah-rumah penduduk yang begitu sederhana.

Tak terasa kami sudah sampai pada tempat tujuan kami. Kami tiba sekitar pukul 14.30 siang. Di liburan kali ini, saya beserta teman-teman saya yang lainnya meminjam sebuah vila dari salah seorang teman kami yang lainnya, sebagai tempat kami beristirahat. Sesampainya disana kami langsung membereskan barang-barang yang kami bawa, dan juga membereskan sedikit vila yang kami tempati agar terasa lebih nyaman.
Setelah itu saya dan kelima teman saya makan siang, karena tak terasa kami berlima belum makan siang sebelum kami berangkat tadi. Setelah perut kami sudah cukup kenyang, kami semua beristirahat, ada yang tidur, ada yang menonton TV, ada yang sibuk bermain dengan laptop, dan ada yang sedang asyik mencoba berfoto-foto dengan kamera DSLR nya.

Cerita ini berlanjut hingga malam hari. Pada malam harinya kami berencan untuk jalan-jalan keluar villa untuk menikmati keindahan kawasan Puncak di malam hari. Dengan menaiki sepeda motor, saya dan kelima teman saya berkunjung ke sebuah kedai kopi dan rumah makan. Disana kami menghabiskan waktu dengan makan malam, minum kopi, dan juga bermain kartu. Sesekali kami bersenda gurau dan banyak sekali tawa yang tercipta di dalam keheningan malam. Setelah puas dengan makan malam, kami memutuskan untuk berjalan-jalan kembali sambil berfoto-foto di malam hari.
Momen ini sangat mengasyikan dan seru sekali, banyak foto-foto yang muncul dari hasil tangkapan kamera.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 01.00 dini hari, dan kami segera bergegas kembali ke vila untuk istirahat.
Namun sesampainya kami di vila, bukannya langsung beristirahat kami malah asyik menonton TV karena pada saat itu ada acara pertandingan sepak bola yang disiarkan. Singkat cerita kami menonton sepak bola dengan sangat seru, namun saya dan beberapa teman tertidur di tengah-tengah acara menonton.

Keesokan paginya saya bangun pukul 09.00 pagi. Teman-teman saya ada yang masih tertidur namun ada juga yang sudah bangun. Setelah semuanya bangun dan selesai mandi pagi lalu sarapan, kami membereskan barang-barang kami untuk berangkat pulang. Tak lupa kami berterima kasih kepada penjaga vila yang sudah membantu dan memperkenankan kami untuk menempati vila yang kami singgahi.
Kami meninggalkan vila sekitar pukul 10.30 pagi, namun di dalam perjalanan pulang kami menyempatkan waktu untuk berjalan-jalan untuk berfoto-foto kembali. Kami juga sempat mengambil foto di kawasan Rindu Alam. Setelah puas berfoto-foto akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang. Dalam perjalanan kali ini kami menuju kembali ke Depok, tepatnya ke arah kampus. Setelah lelah dalam perjalanan pulang akhirnya kami tiba di kampus, dan tak terasa acara liburan telah usai. Dan akhirnya kami kembali ke rumah masing-masing.


Dokumentasi :





























Jumat, 29 Juni 2012

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI


PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

DEFINISI BUDAYA MENURUT BEBERAPA AHLI
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli :
a.       Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
b.      Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
c.       Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
d.      Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
e.      Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

Fungsi budaya organisasi
Salah satu contoh dari penjabaran tenteng fungsi organisasi menurut para ahli.
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a.     Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b.     Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c.     Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d.    Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e.    Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan

Teknologi terhadap kreatifitas individu dan team
Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009). Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2009).

Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam individu, organisasi maupun dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Penerapan teknologi informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
    a.     Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada didalam perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.
    b.     Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi teknologi informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilitas sumber daya perusahaan antara lain sistem penggajian, sistem akuntansi dan keuangan dan lain-lain. 
    c.      Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.

Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi departemen IT di perusahaan.

Teknologi Informasi adalah  segala sesuatu budaya (daya kreasi dan inovasi) manusia yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, pengelolaan dan menyampaikan informasi.
Tujuan Teknologi Informasi, yaitu :
    a.      Memecahkan masalah
    b.      Membuka kreativitas
    c.       Efektifitas dan efisiensi

Fungsi Teknologi Informasi, yaitu :
    a.      Menangkap (capture)
    b.      Memproses (processing)
    c.       Menghasilkan (generating)
    d.      Menyimpan (storage)
    e.      Mencari kembali (retrieval)
    f.        Melakukan Transmisi (transmission)


Sumber : 
www.id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
http://rastodio.com/manajemen/budaya-organisasi.html
www.agustikaputrabali.blogspot.com/2010/01/pengaruh-teknologi-informasi-dalam_10.html
 

Sabtu, 02 Juni 2012

Kelompok dan Organisasi

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.- Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
Kelompok adalah suatu kolektif yang terdiri atas berbagai organisme dimana eksistensi semua anggota sangat penting untuk memuaskan berbagai kebutuhan individu. Artinya, kelompok merupakan suatu alat untuk mendapatkan berbagai kebutuhan individu. Individu menjadi milik kelompok karena mereka mendapatkan berbagai kepuasan ssebaik mungkin melalui organisasi yang tidak dengan mudah mereka dapatkan melalui cara lainnya (Cartwright & Zander, 1971: 20). 
Kelompok merupakan suatu kumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain secara teratur dalam suatu periode tertentu, dan merasakan adanya ketergantungan diantara mereka dalam rangka mencapai satu atau lebih tujuan bersama. - Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001

Jenis-jenis Kelompok
Kelompok dapat dibedakan berdasarkan klasifikasinya. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan, maka ada jenis kelompok formal dan kelompok non-formal.
Kelompok formal adalah sub unit sah dari organisasi yang telah ditetapkan oleh anggaran dasar atau suatu ketetapan management. Jadi kelompok ini sengaja dibentuk untuk memenuhi tugas yang nyata guna mendukung tugas organisasi.
Kelompok non-formal adalah kelompok yang muncul sebagai upaya pemenuhan kebutuhan individu dengan mengembangkan tata hubungan dengan anggota lain dalam organisasi. Kelompok informal hanya dapat terbentuk apabila lokasi fisik anggota-anggotanya, sifat pekerjaan, dan jadwal kerja memungkinkan untuk terbentuknya kelompok. Oleh karena itu kelompok informal muncul dari kombinasi antara faktor-faktor formal dan kebutuhan manusia sebagai anggotanya. Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001

Fungsi-fungsi Kelompok.
Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan perspektif, dan konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan. Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001

Ciri-ciri utama kelompok
Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan  (empat) cirri kelompok yaitu :
  1. Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya kea rah tujuan yang sama.
  2. terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
  3. Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
  4. Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota  kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu 
Sumber : http://ichwanmuis.com/?p=1001

Pengalaman berkelompok : Saya pernah berorganisasi dalam sebuah wadah di sekolah yaitu OSIS sewaktu SMP dan juga tergabung dalam sebuah organisasi Corporation sewaktu SMA.
Di dalam sebuah organisasi kita diajarkan bagaimana cara untuk bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik hingga tujuan yang dicita-citakan tercapai. Kita juga harus bisa bertanggung jawab atas tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawab kita selama di organisasi tersebut. Yang tidak kalah pentingnya adalah adanya pengertian satu sama lain antar anggota organisasi agar tidak mudah terjadi konflik dalam sebuah perbedaan visi dan misi.


HAMBATAN-HAMBATAN DALAMORGANISASI
1. Unit-unit dalam organisasi / organisasi lain memiliki penilaian yang berlebihan tentang kehebatan( diri mereka) atau kesombongan dari unit-unit sehingga merasa tidak perluorang lain dan ini harus dihindari.
2. Kekhawatiran/ketakutan dari unit-unit tersebut jika sumberdaya mereka digunakan dan unitlain dengan kata lain rugi jika sumber daya digunakan oleh orang lain.
3. Adanyakonflik di antara unit organisasi. Konflik kepemimpinan / pegawai . Konflikterbukan adalah semua orang tau dan konflik tertutup adalah menghambat oranglain untuk melaksanakan kegiatannya. jika sering terjadi konflik maka koordinasitidak akan tercipta. peran-peran koordinasi rapat kerja, pemantauan bersama,pertukaran informasi, dan saling berkunjung. Koordinasi dalam organisasi harusada agenda yang jelas di tinak lanjuti dengan jadwal dan disepakati bersama.
 

PERMASALAHAN ETIKA DALAM ORGANISASI

Ini adalah  salah satu contoh yang terjadi dalam timbulnya permasalahan dalam organisasi itu sendiri. Masalah etika selalu timbul dalam situasi yang melibatkan orang lain, tetapi seringkali organisasi lebih banyak menyoroti masalah etika ini daripada pihak – pihak lainnya. Pelanggaran terhadap etika yang telah diterima secara umum merupakan masalah yang harus diwaspadai dalam organisasi. Charles Saxon, kartunis majalah The New Yorker, menerbitkan serial kartun bisnis berjudul “ kejujuran adalah salah satu kebijakan yang lebih baik”, yang menyinggung mengenai masalah etika dalam organisasi bisnis diperlukan, dan mungkin bermanfaat bagi kita untuk mempelajari beberapa masalah etika dalam konteks pembuatan keputusan mengenai pekerjaan dalam organisasi.

Masalah etika dalam organisasi dikelompokkan menjadi 2 bagian, seperti yang saya kutip dari blog aaipoel.wordpress.com  :
  • Mengenai praktik organisasi di tempat kerja
  1. Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan. Masalah ini berhubungan dengan cara organisasi memperlakukan anggotanya. Dari sudut pandang sebagian besar anggota oraganisasi, kepentingan organisasi didahulukan dan kepentingan anggota dijadikan yang paling akhir.
  2. Kebijakan dan praktik personel. Masalah ini berkenaan dengan etika kepegawaian, pemberian gaji, kenaikan pangkat, pendisiplinan, pemberhinetian dan masalah pension anggota organisasi. Kewajiban umum organisasi adalah berlaku adil pada anggota organisasi yang prospektif disetiap jenjang karirnya.
  3. Keleluasaan (privacy) dan pengaruh terhadap keputusan pribadi. Perjanjian eksplisit dan implisit antara pegawai dengan organisasi yang memperkerjakan mereka, memberi peluang kepada organisasi untuk memperhatikan faktor – faktor yang secara jelas mempengaruhi prestasi kerja pegawai. Namun masalah etika muncul bila organisasi menaruh perhatian khusus pada masalah kehidupan pribadi anggotanya yang tidak secara langsung mempengaruhi prestasi kerja mereka dalam organisasi, misalnya segala sesuatu yang terjadi selama cuti yang mungkin mempengaruhi citra organisasi, keikutsertaan dalam masalah – masalah publik seperti kegiatan masyarakat dan organisasi pelayanan, kontribusi pada badan – badan amal, dan keterlibatan dalam kelompok kegiatan politik.
  • Mengenai keputusan perseorangan
         Ini akan terjadi apabila seseorang baik dari tingkat atasan atau bagian terpenting dalam suatu organisasi mengambil suatu keputusan yang sepihak tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu. Permasalahan yang akan timbul diantaranya ketidakpercayaan antar anggota didalam organisasi sehingga menimbulkan perpecahan dalam organisasi.


PERMASALAHAN DALAM KOORDINASI ANTAR ORGANISASI BAIK INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL

  • Koordinasi dalam Program kerja
Permasalahan ini bahkan terkadang muncul pada sebuah organisasi yang sudah mapan dan memiliki pengalaman. jika tidak ada koordinasi antar anggota organisasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah program.
Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut akan menimbulkan terjadinya ketidakseimbangan dalam pelaksanaan tugas kerja karena disaat ada anggota yang mengerjakan tugas, yang lain mengalami kekosongan pekerjaan. Hal tersebut tentunya yang tidak diinginkan terjadi dalam sebuah organisasi, bahkan oleh yang sudah mapan sekalipun.
  • · Koordinasi antar Pimpinan
Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula. Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah paham.

  • Peranan Konflik
Seperti yang saya kutip dari tulisan Juanita, SE, M.Kes. ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan tradisional mengatakan bahwa konflik hanyalah merupakan gejala abnormal yang mempunyai akibat-akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan. Pendapat tradisional ini dapat diuraikan sebagai berikut :
- Konflik hanya merugikan organisasi, karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan.
- Konflik ditimbulka karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam kepemimpinan.
- Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen
tingkat yang lebih tinggi.

Sedangkan pandangan yang lebih maju menganggap bahwa konflik dapat berakibat baik maupun buruk. Usaha penanganannya harus berupaya untuk menarik hal-hal yang baik dan mengurangi hal-hal yang buruk. Pandangan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
- Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari interaksi organisasional dan dapat diatasi dengan mengenali sumber-sumber konflik.
- Konflik pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan sistem organisasi
- Konflik diselesaikan dengan cara pengenalan sebab dan pemecahan masalah.
Konflik dapat merupakan kekuatan untuk pengubahan positif di dalam suatu
organisasi.

 Sumber : http://imamfahruzisulistyono.blogspot.com/2011/10/permasalahan-dan-solusi-dalam.html
 
 
SOLUSI PENANGANAN KONFLIK DALAM ORGANISASI
Masih dari tulisan yang saya kutip dari Juanita, SE, M.Kes, berikut adalah solusi dalam penanganan konflik maupun permasalahan dalam organisasi
  • Introspeksi diri
  • Mengevaluasi pihak yang terlibat
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat. Kita dapat mengidentifikasi kepentingan apa saja yang mereka miliki, bagaimana nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan apa perasaan mereka atas terjadinya konflik. Kesempatan kita untuk sukses dalam menangani konflik semakin besar jika kita meliha konflik yang terjadi dari semua sudut pandang.
  • Identifikasi sumber masalah
Sumber konflik sebaiknya dapat teridentifikasi sehingga sasaran penanganannya lebih terarah kepada sebab konflik.
  • Mengetahui pilihan penyelesaian atau penanganan konflik yang ada dan memilih yang tepat.
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :
A.    Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri diatas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-win solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan-bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
B.    Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menag kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
C.    Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut. Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini.
D.   Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution)
E.    Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menag dengan saling bekerja sama

Cara pemecahan masalah itu sendiri tergantung seberapa kreatifkah kita menyikapi masalah, dan bagaimana mengambil cara yang terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Sayangnya, pilihan pertama yang mereka ambil seringkali bukanlah solusi terbaik.  Secara tipikal, dalam pemecahan masalah, kebanyakan orang menerapkan solusi yang kurang dapat diterima atau kurang memuaskan, dibanding solusi yang optimal atau yang ideal (Whetten & Cameron, 2002). Pemecahan masalah yang tidak optimal ini, bukan tidak mungkin dapat memunculkan masalah baru yang lebih rumit dibandingkan dengan masalah awal.

Sumber : http://imamfahruzisulistyono.blogspot.com/2011/10/permasalahan-dan-solusi-dalam.html 


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
  http://ichwanmuis.com/?p=1001
 http://imamfahruzisulistyono.blogspot.com/2011/10/permasalahan-dan-solusi-dalam.html